Rabu, 23 Januari 2019

TUGAS


FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENJUALAN DI LUAR BAURAN PEMASARAN

TUGAS SOFT SKILL
MANAJEMEN PEMASARAN GLOBAL 




Kelompok :
Astrid Nurlita                        (11215105)
Kesi                                         (13215684)
Sisca Andriyani                     (16215583)
Yusi Fauziah Pratiwi            (17215359)
Kelas                                       : 4EA09



FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
2019









            Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pembeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba (Marwan, 1991). Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan.
            Menurut Swastha dan Irawan (2000), permintaan pasar dapat diukur dengan menggunakan volume fisik maupun volume rupiah. Berdasarkan pendapat Swastha dan Irawan tersebut, pengukuran volume penjualan dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu didasarkan jumlah unit produk yang terjual dan didasarkan pada nilai produk yang terjual (omset penjualan). Volume penjualan yang diukur berdasarkan unit produk yang terjual, yaitu jumlah unit penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu, sedangkan nilai produk yang terjual (omset penjualan), yaitu jumlah nilai penjualan nyata perusahaan dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini pengukuran volume penjualan didasarkan pada jumlah unit produk yang terjual.
Dalam praktek penjualan itu dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti yang dikemukakan oleh Basu Swastha DH (1998; 29) sebagai berikut:
  • Kondisi dan kemampuan penjual
  • Kondisi Pasar
  • Kondisi Organisasi Perusahaan
  • Faktor lain
a.    Kondisi dan Kemampuan Penjual
Transksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melihatkan dua pihak, yaitu penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Di sini, penjual harus meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni :
  • Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan
  • Harga produk
  • Syarat penjualan
Masalah-masalah tersebut biasanya manjadi pusat perhatian pembeli sebelum melakukan pembelian. Selain itu manajer perlu memperhatikan jumlah serta sifat-sifat tenaga penjualan yang akan dipakai. Dengan tenaga penjualan yang baik dapatlah dihindari timbulnya kemungkinan rasa kecewa pada para pembeli dalam pembeliannya. Adapun sifat-sifat yang perlu dimiliki oleh seorang tenaga penjual antara lain : sopan, pandai bergaul, pandai berbicara, mempunyai kepribadian yang menarik, sehat jasmani, jujur, mengetahui cara-cara penjualan dan sebagianya.
b. Kondisi Pasar
Pasar, sebagai kelompok pembeli atau yang menjadi sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah :
  • Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar penjual, pasar pemerintah ataukah pasar internasional
  • Kelompok pembeli atau segmen pasar
  • Daya belinya
  • Frekwensi pembeliannya
  • Keinginan dan kebutuhannya
c. Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembelinya atau apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti ini, penjual harus memperkenalkan terlebih dahulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya saran serta usaha, seperti alat transportasi, tempat peragaan baik didalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi dan sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
d. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh bagian tersendiri (bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu atau ahli dibidang penjualan. Lain halnya perusahaan kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya juga tidak jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta sarana yang dimilikinya juga tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya masalah penjualan ini ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain.
e. Faktor Lain
Faktor-faktor lain, seperti : periklanan, peragaan, kampanye, pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan yang kecil yang mempunyai modal relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Ada penguasaha yang berpegang pada suatu prinsip bahwa paling penting membuat barang yang baik. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka diharapkan pembeli akan membeli lagi barang yang sama. Namun, sebelum pembeliannya dilakukan, sering pembeli harus dirangsang daya tariknya, misalnya dengan memberikan bungkusan yang menarik atau dengan cara promosi lainnya.
Sumber :

Rabu, 07 Februari 2018

TULISAN



Harga Minyak Naik, Laba Shell Melonjak Dua Kali Lipat

LONDON, KOMPAS.com - Raksasa minyak Royal Dutch Shell membukukan rekor laba hingga dua kali lipat pada kuartal IV 2017. Kinerja laba perseroan ini didorong peningkatan harga minyak dan gas dunia.
Mengutip CNBC, Kamis (1/2/2018), laba bersih Shell tercatat sebesar 4,3 miliar dollar AS pada kuartal IV 2017. Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar 1,8 miliar dollar AS.
Capaian tersebut pun lebih tinggi dibandingkan konsensus proyeksi analis sebesar 4,24 miliar dollar AS. CEO Shell Ben van Beurden menyatakan, Shell telah berhasil membukukan kinerja keuangan yang kuat setelah melewati tahun transformasi.
"Fokus kami pada nilai, performa, dan daya saing membuktikan kami bisa memberikan arus kas sebesar 39 miliar dollar AS dari operasional kami, termasuk pergerakan modal kerja," jelas van Beurden.
Adapun laba bersih Shell sepanjang tahun 2017 tercatat sebesar 15,8 miliar dollar AS. Capaian ini melonjak 119 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kinerja keuangan Shell yang solid tersebut sejalan dengan lonjakan harga minyak dunia yang telah meningkat 50 persen sejak tahun lalu. Pada awal Januari 2018, acuan harga minyak internasional Brent bahkan menyentuh rekor sebesar 70 dollar AS per barrel.
Ada pula tanda-tanda keseimbangan kembali di pasar minyak. Ini khususnya terjadi karena Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sejumlah negara produsen utama dunia lainnya sepakat memangkas produksi.
Pada akhir tahun lalu pun, Shell menyatakan reformasi perpajakan AS akan memberikan dampak yang signifikan terhadap operasional bisnis perseroan. Perubahan aturan pajak AS yang dicanangkan Presiden Donald Trump diproyeksikan memberikan efek yang berarti terhadap kinerja keuangan Shell pada kuartal IV 2017.
Dalam kebijakan perpajakan, Trump memangkas tingkat pajak korporasi dari 35 persen menjadi 21 persen.

http://ekonomi.kompas.com/read/2018/02/01/174848826/harga-minyak-naik-laba-shell-melonjak-dua-kali-lipat

TULISAN



BPJS Kesehatan Akhiri Kerja Sama dengan RS Siloam TB Simatupang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Humas Badan Pemyelenggara Jaminan Sosial ( BPJS) Kesehatan Nopi Hidayat, membenarkan pihaknya telah mengakhiri kerja sama dengan salah satu fasilitas kesehatan yakni Rumah Sakit (RS) Siloam TB Simatupang, Jakarta Selatan.
Nopi memaparkan, perjanjian kerja sama antara BPJS Kesehatan dengan RS Siloam TB Simatupang berakhir sesuai dengan kontrak per 31 Januari 2018.
"BPJS Kesehatan dan RS Siloam TB Simatupang bersepakat untuk tidak melakukan perpanjangan kerja sama karena terdapat beberapa syarat dan ketentuan dalam proses evaluasi dan seleksi (credentialing) yang tidak dapat dipenuhi oleh RS Siloam TB Simatupang," ujar Nopi kepada Kompas.com, Rabu (31/1/2018).
Menurut Nopi, BPJS Kesehatan juga telah berkoordinasi dengan Tim Kendali Mutu dan Kendali Biaya wilayah setempat perihal keputusan tidak diperpanjangnya kerja sama dengan RS Siloam TB Simatupang.
Selain itu, BPJS Kesehatan juga menerapkan seleksi ketat melalui proses kredensialing bagi fasilitas kesehatan yang hendak menjalin kerja sama.
"Kriteria teknis yang menjadi pertimbangan BPJS Kesehatan untuk menyeleksi fasilitas kesehatan yang ingin bergabung antara lain sumber daya manusia (tenaga medis yang kompeten), kelengkapan sarana dan prasarana, lingkup pelayanan, dan komitmen pelayanan," ucap dia.
Adapun seleksi dan kredensialing tersebut melibatkan Dinas Kesehatan Kabupaten Atau Kota setempat dan atau Asosiasi Fasilitas Kesehatan.
Sebelumnya, telah beredar pesan berantai melalui WhatsApp yang menyatakan bahwa RS Siloam TB Simatupang tidak lagi melayani pasien BPJS Kesehatan hingga waktu yang belum ditentukan.
"Silahkan kembali ke faskes (fasilitas kesehatan) 1 untuk dirujuk kembali ke RS lain yang melayani BPJS, jika ingin tetap konsultasi dengan dokter yang bersangkutan bisa melakukan pembayaran pribadi, mohon maaf atas ketidaknyamananya dan terima kasih," isi pesan berantai tersebut.
http://ekonomi.kompas.com/read/2018/01/31/150700926/bpjs-kesehatan-akhiri-kerja-sama-dengan-rs-siloam-tb-simatupang